Protokol komunikasi

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjYk6RvkaXSxen8RN65AGd5t8BwhPnDuf1LjROFXD6vAhz7jm0a5953raektWwEk_BF6ppvOKowHkVPMtnW1hlotV0FL7swk_xCyz8YZGSd2RdNpHM4iPHMcEI7lx4pX78qZzghXe3-frLq/s1600/Protokol+KomuniKasi+Data.jpg

A. Protokol komunikasi 

adalah sistem aturan yang memungkinkan dua atau lebih entitas dari sistem komunikasi untuk mengirimkan informasi melalui segala jenis variasi kuantitas fisik . Protokol mendefinisikan aturan, sintaksis , semantik dan sinkronisasi komunikasi dan kemungkinan metode pemulihan kesalahan . Protokol dapat diimplementasikan oleh perangkat keras , perangkat lunak , atau kombinasi keduanya.
Sistem komunikasi menggunakan format yang terdefinisi dengan baik untuk bertukar berbagai pesan. Setiap pesan memiliki makna yang tepat dimaksudkan untuk memperoleh respons dari berbagai kemungkinan tanggapan yang telah ditentukan sebelumnya untuk situasi tertentu. Perilaku yang ditentukan biasanya tidak tergantung pada bagaimana hal itu diterapkan . Protokol komunikasi harus disetujui oleh pihak-pihak yang terlibat.  Untuk mencapai kesepakatan, sebuah protokol dapat dikembangkan menjadi standar teknis . Bahasa pemrograman menjelaskan hal yang sama untuk komputasi, jadi ada analogi yang erat antara protokol dan bahasa pemrograman: protokol adalah untuk mengkomunikasikan apa bahasa pemrograman untuk komputasi .  Formulasi alternatif menyatakan bahwa protokol berkomunikasi untuk mengetahui algoritma apa yang digunakan untuk komputasi .

B. Penjelasan IP Address, Network ID, Host ID, Subnetmask dan Broadcast.


IP Address

 adalah sebuah sistem pengalamatan unik setiap host yang terkoneksi ke jaringan berbasis TCP/IP. IP address bisa dianalogikan seperti sebuah alamat rumah. Ketika sebuah datagram dikirim, informasi alamat inilah yang menjadi acuan datagram agar bisa sampai ke device yang dituju. IP Address terbagi dalam 2 versi, IPv4 dan IPv6. Sebuah IP address versi 4 atau IPv4 terbentuk dari 32 binary bits. Dari 32 binary bits tersebut terbagi lagi menjadi 4 octet (1 octet = 8 bits). Nilai tiap oktet diatara 0 sampai 255 dalam format desimal, atau 00000000 - 11111111 dalam formal binary. Setiap octet dikonversi menjadi desimal dan dipisahkan oleh tanda titik (dot). Sehingga format akhir IP address biasanya berupa angka desimal yang dipisahkan dengan tanda titik, contohnya  202.102.40.1 :) 

Pembagian Kelas IP Address A, B, C, D Dan E Pada IPv-4

IP Address Kelas A

Alamat IP kelas A banyak digunakan untuk jaringan komputer berskala besar. IP Kelas A memiliki jumlah jaringan 126 dan setiap jaringan mampu untuk menampung 16,777,214 host. Dalam alamat IP kelas A Nomor urut bit tertinggi selalu diset dengan nilai Nol ( 0 ) sedangkan untuk tujuh bit berikutnya digunakan untuk pelengkap oktet pertama yang berfungsi untuk network identifier. Sementara untuk tiga oktet terakhir digunakan untuk host identifier. Range IP Address kelas A mulai 1.xxx.xxx.xxx sampai 126.xxx.xxx.xxx.

IP Address Kelas B

Kelas IP Address yang satu ini digunakan untuk jaringan komputer dengan skala menengah sampai bersar, IP Kelas B menyediakan 16,384 jaringan dan setiap jaringan menampung hingga 65,534 host. Nomor urut pada dua bit pertama dalam oktet pertama selalu diset dengan nilai 10 dalam bilangan biner. Sementara untuk 14 bit berikutnya digunakan untuk melengkapi dua oktet pertama sebagai network identifier. Untuk 16 bit berikutnya ( Dua oktet terakhir ) berfungsi sebagai host identifier. Range IP Address kelas B mulai dari 128.0.xxx.xxx sampai 191.255.xxx.xxx.

IP Address Kelas C

Kelas IP Address yang satu ini biasanya digunakan untuk jaringan komputer skala kecil. IP Address kelas C menyediakan 2,097,152 jaringan dan setiap jaringan dapat menampung 254 host. Pada tiga bit pertama pada Oktet pertama selalu bernilai 110 ( dalam bilangan biner ) kemudian 21 bit berikutnya ( tiga oktet pertama ) membentuk network identifier. Kemudian untuk 8 bit berikutnya ( Oktet terakhir ) digunakan untuk host identifier. Range IP Address kelas C mulai dari 192.0.0.xxx sampai 255.255.255.xxx.

IP Address Kelas D

Kelas Alamat IP ini digunakan untuk IP multicast, empat bit pertama pada oktet pertama bernilai 1110 ( bilangan biner ) dan sekaligus sebagai network identifier. Kemudian 28 bit betikutnya digunakan untuk host identifier. Range IP kelas D mulai dari 224.0.0.0 sampai 239.255.255.255.

IP Address Kelas E

IP Address kelas E digunakan untuk eksperimen. empat bit pertama pada oktet pertama kelas IP Address ini diset dengan nilai 1111 bilangan biner dan sekaligus sebagai network identifier . Kemudian untuk 28 bit berikutnya digunakan untuk host identifier. Range IP kelas E mulai dari 240.0.0.0 sampai 254.255.255.255.


2. Network ID 

adalah bagian dari IP address yang menunjukkan di jaringan mana komputer tersebut berada sedangkan host ID menunjukkan workstation, server, router, dan semua host TCP/IP lainnya dalam jaringan tersebut. Contoh pengalokasian IP address adalah sebagai berikut. Akan dibuat sebuah jaringan yang menghubungkan tiga buah komputer. Langkah yang dilakukan adalah menentukan network ID dan host ID. Network ID digunakan untuk menunjukkan host TCP/IP yang terletak pada jaringan yang sama. Semua host pada satu jaringan harus memiliki network ID yang sama. Dengan begitu, sebagai contoh pemberian network ID untuk jaringan tersebut adalah 192.168.1.xxx.
Host ID digunakan untuk menunjukkan suatu host dalam jaringan. Setiap antarmuka jaringan harus memiliki host ID yang unik.

3. Broadcast

3 Ways to Calculate Network and Broadcast Address - wikiHow

adalah sebuah metode pengiriman data, dimana data dikirim ke banyak titik sekaligus, tanpa melakukan pengecekan apakah titik tersebut siap atau tidak, atau tanpa memperhatikan pakah data itu sampai atau tidak. Salah satunnya, contoh penggunaan sistem ini adalah siaran televisi dan radio. Dimana statsiun siaran melakuakan siaran terus menerus tanpa mempedulikan apakah ada pesawat televisi ataupu radio yang memonitori siaran tersebut.
Adapun analogi yang dapat digunakan adalah kartu ucapan lebarab di bagikan kepada siapa saja yang lewat disebuah ajalan, tanpa mempedulikan siapa penerimanya. Pengirim data dengan tujuan semua alamat yang berada dalam satu jaringan. Aplikasi yang menggunakan metode ini akan mengirimkan ke alamat broadcast.

4. Host ID dan Network ID

Host dan Network ID akan dibedakan oleh subnet mask. ID Host adalah identitas dari host (interface router, workstation, dan device) yang terhubung ke jaringan. Sedangkan NETWORK ID adalah identitas sebuah jalur dalam jaringan.
Dalam hal ini Net ID berperan untuk mengidentifikasi suatu jaringan jaringan dari jaringan lain. Sementara Host ID berperan untuk melakukan identifikasi host dalam suatu jaringan. Dengan kata lain, seluruh host yang ada akan tersambung dalam jaringan yang sama, yakni jaringan yang memiliki Net ID yang sama.
Di sini, garis pemisah antara network dan host tidak tetap, karena tergantung pada kelas network masing-masing, yakni IP Address yang terbagi menjadi lima kelas, yakni dari kelas A hingga kelas E.

Komentar